KABARPARLEMEN.ID — Dalam kancah politik Kabupaten Tasikmalaya, Dedi Kurniawan adalah nama yang tidak asing. Ia satu-satunya legislator laki-laki dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tasikmalaya.
Dedi Kurniawan boleh disebut kader tulen PKS. Ia sudah bergabung sejak partai ini masih bernama Partai Keadilan (PK). Bahkan mengikutinya sejak ia masih duduk di bangku perkuliahan.
Sejak kecil Dedi memang tumbuh dalam keluarga dan lingkungan yang kental dengan nilai-nilai keislaman. Warna ini tidak luntur bahkan ketika menjejakkan kaki di perguruan tinggi.
Dedi menimba ilmu di Universitas Padjadjaran (Unpad). Jurusan Teknik Geologi menjadi pilihannya. Ilmu yang di antaranya mendalami soal bumi.
Sekalipun memiliki basis keilmuan geologi, alih-alih kerja di perusahaan kebumian, Dedi memilih lebih banyak berkiprah di masyarakat.
“Saya di Geologi. Tapi tidak di laut atau gunung. Pantesnya sih bekerja begitu, tapi jauh dari masyarakat. Saya memilih jalur berbaur dengan masyarakat,” kata Dedi.
Di kampus inilah Dedi menemukan semacam pintu gerbang menuju PK. Pada tahun 1990-an, di samping perkuliahan, ia aktif di organisasi kemahasiswaan Lembaga Dakwah Kampus (LDK).
LDK memang sering melakukan kegiatan-kegiatan kajian keislaman. Karena itulah, fondasi keislaman dan jiwa kepemimpinannya kian tumbuh.
“LDK inilah pintu masuk saya terlibat lebih jauh dalam aktivitas sosial dan politik. Akhirnya mengarahkan saya ke jalur perjuangan Partai Keadilan (PK). Partai ini kan cikal bakalnya Partai Keadilan Sejahtera,” kata Dedi.
Menasional, Lalu Kembali ke Lokal
Sebelum benar-benar berpolitik praktis dan tumbuh besar di Kabupaten Tasikmalaya (lokal), Dedi justru menasional terlebuh dahulu. Pria berusia 41 tahun ini meniti karir sebagai Tenaga Ahli (TA) Toriq Hidayat, Anggota DPR RI dari Fraksi PKS.
“Jadi TA itu juga karena amanah. Karena di PKS itu tidak boleh meminta jabatan,” kata Dedi.
Menjadi TA di tingkat pusat selama lima tahun membuat wawasan Dedi tentang proses legislasi dan dinamika politik kian mendalam. Itu juga yang ia jadikan bekal berharga ketika memutuskan kembali ke akar perjuangan di Kabupaten Tasikmalaya.
Dengan pemahaman mendalam tentang kebijakan dan jaringan yang luas, Dedi siap membawa pengaruh positif bagi daerahnya. Ia mengemban tugas membimbing kader baru untuk memahami bahwa PKS adalah partai kader yang memiliki sistem keanggotaan dan struktur organisasi yang kuat.
Menjadi bagian dari struktur PKS juga bukanlah hal mudah, terutama bagi orang baru. Untuk menjadi pengurus struktural, setiap kader memiliki syarat seleksi yang ketat.
“Di PKS itu kader yang ingin menjadi pengurus struktural harus melalui proses panjang, kecuali jika mereka masuk di dewan kehormatan atau dewan pakar. Sistem ini memastikan bahwa setiap pengurus benar-benar memahami dan berkomitmen pada nilai-nilai dan visi partai,” tegas Dedi.
Keberhasilan Dedi menjadi legislator menunjukkan juga merupakan buah dari dedikasinya sebagai kader tulen PKS. Ia mampu melewati tantangan dan membuktikan kompetensinya.
Sebagai satu dari tiga anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya dari PKS, Dedi memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga citra partai dan memperjuangkan aspirasi konstituennya. Bahkan jadi figur sentral dalam memperkuat eksistensi partai.
Adapun perannya di Komisi II DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Dedi aktif dalam bidang ekonomi, pembangunan, dan pengelolaan sumber daya alam. Meskipun berlatar belakang Teknik Geologi, ia justru lebih dalam memahami isu-isu terkait kemasyarakatan dan sosial-politik.
Sebagai satu-satunya legislator laki-laki dari PKS di Kabupaten Tasikmalaya, Dedi memikul tanggung jawab besar untuk menjadi “gerbang” partai di wilayahnya. Ia tidak hanya merepresentasikan PKS sebagai partai politik, tetapi juga sebagai wadah aspirasi masyarakat yang menginginkan perubahan positif.
Dalam kata lain menjadi penghubung antara partai dan konstituen, memastikan bahwa setiap kebijakan yang ia perjuangkan sejalan dengan nilai-nilai PKS dan kebutuhan masyarakat.
Bahkan, dalam hal membangun komunikasi dengan partai-partai lain pun ada di pundaknya. Ia berupaya menciptakan hubungan yang harmonis dalam dinamika politik lokal.
Tugas berat itu bukan tanpa tantangan, apalagi dalam memperkuat posisi partai di Kabupaten Tasikmalaya. Dalam konteks Pilpres dan Pileg lalu misalnya, Dedi mengemban amanah berupa target besar dari partai.
“Namun, saya yakin bahwa dengan kerja keras dan komitmen, PKS dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat,” tandas Dedi.
Komentar