oleh

Jajang Ubaidillah Mufti, Fasilitas Penunjang Objek Wisata Harus Bagus

KABARPARLEMEN.ID – Jajang Ubaidillah Mufti pertama kali masuk DPRD Kabupaten Tasikmalaya melalui jalur pergantian antar waktu. Pada tanggal 22 Desember 2020, ia dilantik menggantikan Cecep Nurul Yakin.

Pergantian antar waktu itu sendiri yang pertama untuk masa sisa jabatan 2019-2024. Adapun yang melatarinya, Cecep Nurul Yakin, sebagai pendahulu Jajang, mundur dari DPRD karena mengikuti kontestasi Pilkada 2020 dan keluar sebagai pemenang, mendampingi Bupati Ade Sugianto.

Sejak mengucap janji atau sumpah sebagai anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya, kader PPP itu sudah bertekad untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat. Terutama untuk daerah selatan Kabupaten Tasikmalaya.

“Tentu saya akan berusaha sekuat tenaga untuk mengemban anamah ini. Sebagai anggota DPRD, tidak ada hal lain bagi saya selain memperjuangkan aspirasi raykat. Sebab melalui lembaga inilah salah satunya aspirasi itu dapat disuarakan,” ujar Jajang kala itu.

Bahkan, dengan kerendahan hati Jajang berharap pengawalan dari masyarakat. Ia butuh pihak yang mengingatkan supaya tidak salah langkah.

“Kalau seandainya pada perjalanannya nanti saya khilaf atau salah, saya mohon diingatkan juga. Karena semua itu tuntu akan sangat berarti bagi saya,” katanya.

Seiring dengan perjalanan waktu, Jajang yang kemudian duduk di Komisi III DPRD Kabupaten Tasikmalaya mengaku terus memberi dorongan kepada pemerintah. Fokus perhatiannya terutama terhadap sektor wisata.

Bagi Jajang, sumber daya alam Kabupaten Tasikmalaya terlalu sayang jika dibiarkan begitu saja. Sentuhan yang tepat dapat dari pemerintah dapat menjadikan daerahnya menjadi salah satu tujuan wisata yang unggul.

“Daerah selatan Kabupaten Tasikmalaya itu potensi wisatanya sangat besar. Itu tentu butuh sentuhan dan perhatian pemerintah,” kata Jajang.

Tetapi bagi Jajang belum cukup jika hanya membenahi objek wisatanya. Fasilitas penunjang menuju ke objek wisata juga tidak kalah penting. Itu juga yang selalu ia suarakan di DPRD Kabupaten Tasikmalaya.

“Pembangunan potensi wisata ini saya harap tidak hanya fokus pada pembenahan pembangunan sarana dan fasilitas umum, akan tetapi fasilitas penunjangnya. Misalnya akses jalan yang juga harus diperhatikan,” tekan Jajang.

Fasilitas penunjang inilah yang akan menjadi daya tarik wisatawan datang ke objek wisata. Sebab pengunjung akan enggan datang jika jalan menuju ke sana saja hancur.

Dalam keyakinan Jajang, jika ada pembenahan infrastruktur di sekitar objek wisata otomatis ekonomi masyarakat juga akan tumbuh. Pemasukan pada Pemdes dan PAD Kabupaten Tasikmalaya juga ikut terbantu.

“Sekarang kalau daerah wisatanya dibangun sementara infrastruktur penunjangnya tetap rusak, siapa yang mau datang? Makanya saya akan terus mendorong pembenahan itu,” tandas Jajang.

Komentar