oleh

KCIC Bandara Kertajati Diusulkan

KABARPARLEMEN.ID – Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Achmad Ru’yat memberikan usulan terkait Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Menurutnya, tidak hanya sampai Bandung akan tetapi mesti pembangunannya berlanjut hingga ke Bandara Internasional Kertajati.

Hal tersebut terungkap saat bersama Pimpinan dan Anggota Pansus VI DPRD Jabar saat melaksanakan konsultasi ke Biro Perencanaan Kementrian Perhubungan (Kemenhub) RI. Dalam pertemuan itu tampak hadir pula mitra darat, laut, udara, dan perkereta apian, Selasa (19/04/2022).

Menurutnya, proyeksi Ranperda Tata Ruang Wilayah (RTRW) Jawa Barat akan berlangsung untuk 20 tahun ke depan hingga 2042.

“Bahkan jika mungkin KCIC itu sampai Surabaya, agar Bandara Kertajati juga bisa hidup sesuai dengan rencana. Demikian pula terkait dengan pelabuhan dan juga beberapa wilayah lainnya,” ujar Ru’yat.

Terkait kebijakan Kemenhub, Achmad Ru’yat ingin mensinergiskan masalah strategis bidang perhubungan di Provinsi Jawa Barat guna mewujudkan produktivitas untuk menunjang akses tata ruang wilayah. KCIC Bandara Kertajati, salah satu solusi alternatif.

KCIC

Kereta Cepat Indonesia–China (KCIC) adalah perusahaan yang mengoperasikan jaringan kereta cepat Indonesia yang rencananya akan dibangun dengan rute Jakarta–Bandung. Perusahaan ini merupakan proyek bersama Pilar Sinergi BUMN Indonesia (konsorsium dari empat BUMN Indonesia: Kereta Api IndonesiaWijaya KaryaPTPN VIII, dan Jasa Marga) dengan China Railway Group Limited.

Bandara Udara Internasional Kertajati

Terletak di Kabupaten MajalengkaJawa BaratIndonesia. Bandar udara ini merupakan bandar udara terbesar kedua di Indonesia berdasarkan luas setelah Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, yang berlokasi di Kabupaten Majalengka, kira-kira 68 kilometer di timur Bandung. Bandar udara ini untuk melayani sebagai bandar udara internasional kedua di wilayah metropolitan Bandung dan juga melayani Karesidenan Cirebon.

Resmi beroperasi pada tanggal 24 Mei 2018, dengan Pesawat Kepresidenan Indonesia mendarat sebagai yang pertama di bandar udara ini. Memiliki landasan pacu tunggal sepanjang 3.000 meter dan dapat menampung pesawat berbadan lebar seperti boeing 777. Bandar udara baru ini berfungsi sebagai penyangga untuk membantu memudahkan lalu lintas udara di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta.

Setelah selesai, Bandar udara ini akan memiliki kapasitas total hingga 29 juta penumpang setiap tahun, dengan banyak ruang untuk ekspansi. Bandar udara ini juga akan mengoperasikan terminal kargo dengan perkiraan resmi pada 1,5 juta ton kargo pada tahun 2020.

Hingga saat ini, operasional Bandara Kertajati masih tidak maksimal. Hampir tidak ada rute penerbangan di Bandara Kertajati sehingga menjadi sangat sepi. Akses yang terbatas juga menjadi salah satu faktor. Salah satu upaya untuk memaksimalkan operasional bandara Kertajati adalah merealisasikan pemindahan rute penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara Bandung ke Bandara Kertajati dengan pertimbangan kendala transportasi. Oleh karena itu, dibangunlah Jalan Tol Akses Bandara Kertajati dari Jalan Tol Cipali.

Komentar