KABARPARLEMEN.ID – Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, melalui tim Panitia Seleksi (Pansel), melakukan seleksi calon pejabat untuk mengisi kekosongan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP). Tahapannya sendiri kini sudah memasuki tahap akhir.
Sekretaris Komisi 1 DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Deni Daelani mengemukakan bahwa pihaknya mendorong Bupati Tasikmalaya melakukan pemilihan calon kepala dinas secara objektif. Dengan demikian tidak akan salah memilih figur. Sehingga hasilnya pun berkualitas dan berintegritas.
“Tahapan open bidding ini sudah memasuki tahap akhir. Tentu para kandidat yang lolos seleksi itu kami nilai semuanya adalah orang-orang terbaik di Kabupaten Tasikmalaya,” terang Deni, Selasa (29/8/2023).
Sebagai orang-orang terbaik, kata Deni, yang lolos seleksi memang sudah layak menjadi kepala dinas. Meskipun pada akhirnya Bupati Tasikmalaya lah yang menentukan keputusan. Karena itulah dorongan dari Komisi I ditujukan kepada Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto.
Komisi I DPRD Kabupaten Tasikmalaya juga meyakini bahwa bupati akan menggunakan pertimbangan matang dan pemikiran panjang saat menjatuhkan pilihannya. Toh ke depannya para Kepala Dinas inilah yang akan menjalankan program Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya.
“Kami juga berharap kepada para kepala dinas yang nantinya terpilih agar bisa menyelesaikan berbagai pekerjaan rumah pada SKPD masing-masing. Dengan demikian hasil dari open bidding ini benar-benar bisa terasakan manfaatnya oleh masyarakat,” lanjut Deni.
Open bidding sendiri terselenggara untuk mengisi tiga SKPD yang mengalami kekosongan pejabat. Antara lain Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSPTK); Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; dan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora).
Pada ketiga SKPD tersebut, Deni mencontohkan beberapa pekerjaan rumah. Misalnya pada DPMPTSPTK, pekerjaan rumah yang mendesak adalah mengurus perizinan dapat maksimal dan optimal.
Sementara pada Dinsos, adalah menyelesaikan kesenjangan kesejahteraan, begitu juga data-data harus terintegrasi. Dan pada Disparpora, bagaimana membuat terobosan pengembangan pariwisata dan pemberdayaan olah raga.
“Kalau bagi Timsel sendiri, kami apresiasi. Karena sudah bekerja dengan baik, bagaimana setiap informasi itu terpublikasikan dengan transparan. Misalnya, begitu hasilnya keluar, langsung dipublis,” Deni menandaskan.
Komentar