KABARPARLEMEN.ID – Belakangan ini harga kedelai melambung tinggi. Produser tahu dan tempe kebingungan. Akhirnya mengurangi ukuran tahu dan tempe dari ukuran biasanya.
Komisi II DPRD Kabupaten Tasikmalaya pun mendorong Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya segera bertindak. Masyarakat membutuhkan bantuan kongkrit.
Hal tersebut diutarakan oleh Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Tasikmalaya, M. Hakim Zaman. Pihaknya berharap langkah pemerintah dapat menekan kenaikan harga kacang kedelai yang saat ini terjadi di lapangan.
“Kami tentu mendorong ada langkah kongkrit dari pemerintah. Jangan sampai karena harga kedelai naik, kemudian tahu dan tempe menjadi langka di pasaran,” ujar Hakim Zaman, Rabu (22/11/2023).
Kalau perlu, lanjut Hakim Zaman, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya memberikan subsidi kacang kedelai bagi para produser tahu dan tempe. Karena imbasnya juga akan melebar kepada masyarakat luas, sebagai konsumen tahu dan tempe.
Di pihak lain, Kepala Bidang Perdagangan pada Diskop UKM Perindag Kabupaten Tasikmalaya; Lina Rochmawati mengutarakan rencananya mengecek harga kedelai. Termasuk mengidentifikasi penyebab kenaikan harganya.
“Kami baru akan cek ke lapangan. Setelah adanya hasil pengecekan itu, baru akan kami tindak lanjuti dengan upaya penangannya agar sinkron. Kami juga akan berkoordinasi dengan Bulog, termasuk berkoordinasi dengan Kopti,” kata Lina.
Komentar