KABARPARLEMEN.ID—Puluhan ulama dan tokoh yang mengatas namakan Forum Ulama Indonesia (FUI) menghadap DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Senin (22/3/2021).
Niat FUI untuk beraudiensi dengan Kejaksaan Negeri dan Polres Tasikmalaya difasilitasi oleh Komisi I dan IV DPRD Kabupaten Tasikmalaya. Pertemuan berlangsung di ruang paripurna.
Kepala Kejaksaan Negeri, M. Syarif datang langsung ke lokasi. Sementara perwakilan dari Polres Tasikmalaya, yang hadir adalah Waka Polres, Agus Syafrudin.
Sofyan Anshari yang mengoordinatori audien, pada penghujung audiensi menandaskan bahwa kedatangan pihaknya yang paling inti adalah terkait persoalan hukum Habib Rizieq Shihab (HRS).
“Kami meminta Habib Rizieq dapat dibebaskan sebelum Ramadan. Kami bukan menolak beliau diadili, melainkan tegakkanlah hukum dengan seadil-adilnya,” ujar Sofyan.
Selebihnya, Sofyan menyerahkan berkas tuntunan kepada DPRD dengan harapan dapat disampaikan ke pemerintah pusat, yang berkaitan langsung dengan perkara yang menimpa HRS.
Pada berkas tersebut, terang Sofyan, tertera poin-poin tuntutan. Antara lain: hentikan kedaliman, tegakkan keadilan, hilangkan kecurangan, serahkan jabatan penting kepada ahlinya sehingga Indonesia selamat dari kehancuran.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Asop Sopiudin menerima berkas dari FUI. Ia menegaskan pihaknya akan menindaklanjuti sejauh kemampuan yang DPRD miliki.
“Kami terima aspirasi Forum Umat Islam Kabupaten Tasikmalaya, selanjutnya akan kami serahkan kepada Pemerintah Pusat melalui pemerintah daerah,” ujar Asep.
Sementara Wakil Komisi I DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Deni Daelani mengemukakan bahwa proses hukum HRS berada bukan pada ranahnya. Tetapi paling tidak Komisi I akan mencoba berbuat dengan menempuh jalur politik.
“Kita akan sampaikan kepada pimpinan kita, baik melalui fraksi kita di tingkat pusat atau juga melalui pimpinan DPRD ke Komisi III DPR RI,” terang Deni.
Pada intinya Komisi I mendukung sekaligus mengapresiasi aspirasi FUI. Bagi Deni, kedatangan para ulama dan tokoh itu bagai pengingat juga. Sehingga kembali tersadarkan atas tugas dan fungsinya selaku wakil rakyat.
“Jujur, bagi saya pribadi selaku Komisi I DPRD Kabupaten Tasikmalaya, ini merupakan sebuah tamparan. Hati kita seperti dicambuk, karena yang datang adalah para ulama dan tokoh,” pungkas Deni.
Komentar