oleh

Syihabudin Romli, Perbanyak Desa Wisata dan TPA Sampah

KABARPARLEMEN.ID – Syihabudin Romli merupakan salah satu kader terbaik PPP Kabupaten Tasikmalaya. Kini ia duduk di DPRD Kabupaten Tasikmalaya untuk periode 2019-2024.

Selama mengemban amanah sebagai wakil rakyat, Syihabudin Romli mengaku sangat konsen memperjuangkan supaya setiap desa di Kabupaten Tasikmalaya membangun objek wisata. Kalaupun tidak, minimal mampu menggali potensi yang bernilai ekonomi.

“Saya percaya bahwa semua potensi pasti bisa digali. Meskipun pada awalnya tidak ada potensi, jika ada kemauan, potensi bisa diciptakan,” terang Syihabudin.

Khusus terkait desa wisata, kata Syihabudin, itu tidak semata-mata untuk meningkatkan PAD bagi Pemerintahan Desa. Yang paling utama adalah masyarakat bisa berbahagia.

Pasalnya, secara otomatis masyarakat bisa berwisata tanpa harus mengeluarkan dana begitu besar. Dalam kata lain, untuk bahagia itu tidak harus mahal.

Memang ada tantangan. Pemerintah Desa harus memiliki inovasi untuk menciptakan objek wisata itu. Karena dari segi anggaran juga tidak sedikit.

“Kenapa butuh inovasi? Sebab kalau mengandalkan anggaran dari Dana Desa, itu kecil. Maka harus ada suntikan dana dari pemerintah Kabupaten bahkan Pusat,” ujar pria yang terpilih dari Dapil 4 itu.

Adapun setelah berhasil menciptakan desa wisata, pengelola juga harus mampu mengekplorasinya. Di antaranya melakukan promosi secara massif, di antaranya melalui media sosial.

Selain soal desa wisata, pengelolaan sampah juga menjadi perhatian Syihabudin. Sebab menurutnya, sampah bukan hanya persoalan bagi Kabupaten Tasikmalaya, melainkan menjadi isu dunia.

Mengingat hal tersebut, kebetulan duduk di Komisi III, Syihabudin memandang penting terbentuknya Perda tentang Pengelolaan Persampahan. Itulah kenapa ia terlibat dalam pengusulan Perda tersebut.

“Jelas Perda tentang Pengelolaan Sampah ini sangat penting. Agar kita bisa meningkatkan pengelolaan, pelayanan dan meningkatkan berbagai fasilitas sampah, SDM, peralatan yang memadai termasuk Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah,” ujar Syihabudin.

Syihabudin lebih lanjut mengemukakan bahwa sampah sudah menjadi persoalan akut di Kabupaten Tasikmalaya. Pasalnya, sejauh ini fasilitas untuk pelayanan sampah sangat minim; seperti armada pengangkut sampah dan lain sebagainya.

Di samping armada, Kabupaten Tasikmalaya juga baru mempunyai TPA, yaitu di Nagkaleah. Itu pun belum ditunjang dengan tempat pembuangan sementara (TPS) yang proporsional. Idealnya, kata Syihabudin, Kabupaten Tasikmalaya memiliki TPA di setiap eks kewadanaan di Kabupaten Tasikmalaya.

“Kan tidak mungkin setiap wilayah di Kabupaten Tasikmalaya seperti dari selatan dan utara membuang sampah ke TPA Nagkaleah di Kecamatan Mangunreja. Seperti dari Manonjaya, kan tidak elok membuang sampahnya ke wilayah Kota, karena itu kan rumah orang,” lanjutnya.

Bagi Syihabudin, Kabupaten Tasikmalaya lebih dari sangat memungkinkan untuk menambah TPA sampah. Karena wilayahnya sangat luas. Karena itu butuh pemetaan yang baik dari pemerintah.

Komentar