KABARPARLEMEN.ID–Aliansi Masyarakat Tasikmalaya Selatan (AMTAS) merasa kecewa, karena pembangunan rumah sakit tipe D di Karangnunggal tampak akan tersendat.
AMTAS pun meluapkan kekecewaannya dengan mendatangi gedung DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (17/03/2021). Mereka mengelar audiensi, untuk mempertanyakan kejelasan program yang direncanakan.
“Informasi awal yang kami terima itu, pembangunan rumah sakit tipe D di Karangnunggal masuk dalam program tahun 2021. Tapi ternyata kenyataannya tidak begitu,” ujar Ketua Presidium Tasela, Asep Rahmat Heryadi.
Bagi warga Kabupaten Tasikmalaya bagian selatan, keberadaan rumah sakit di Karangnunggal sangat penting. Karena aksesnya lebih mudah ketimbang harus ke RSUD SMC.
Saking sulitnya akses ke fasilitas medis, lanjut Asep, banyak warga yang bahkan sampai tidak tertolong. Seorang ibu yang hendak melahirkan sajasering kebobolan di tengah jalan, karena jarak tempuhnya jauh.
AMTAS makin kecewa karena ternyata pembangunan fasilitas kesehatan yang serupa di Ciawi lancar-lancar saja. Bagi AMTAS, mestinya pemerintah bisa memilih daerah paling prioritas dalam pembangunan rumah sakit.
“Daerah Ciawi kan walaupun jauh ke RSUD SMC, setidaknya dekat ke RS yang di Kota Tasik. Bahkan ke RSUD SMC juga tidak sejauh kami yang di Tasela. Kami jadi heran kalau begini,” tambahnya.
Pada kesempatan tersebut juga hadir Plt. Kepala Bappeda Kabupaten Tasikmalaya, Ahmad Muksin. Ia meminta maaf atas terkendalanya rencana pembangunan rumah sakit tipe D di Karangnunggal.
Katanya, faktor penyebab paling utama adalah persoalan anggaran. Karena Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya mesti melakukan refocusing anggaran demi penanganan Covid-19.
“Tapi itu bukan batal atau tidak prioritas, melainkan perencanaan itu akan tetap kita jalankan, pada anggaran perubahan tahun ini,” Muksin menjelaskan.
Hal senada dikemukakan oleh Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Asep Sopari Al Ayubi. Katanya, pembangunan rumah sakit tipe D di Karangnunggal terus berjalan sesuai rencana, tetapi masuk pada anggaran perubahan tahun 2021.
“Jadi tidak usah khawatir. Itu akan tetap berjalan. Tapi masuknya pada anggaran perubahan, karena anggaran kita tidak besar. Paling tidak untuk pembebasan lahan dulu kita utamakan, dan sudah kita ketuk palu,” tandas Asep.
Komentar