oleh

Komisi IV DPRD: Sektor Pariwisata Harus Tingkatkan PAD Kabupaten Tasik

KABARPARLEMEN.ID – Komisi IV DPRD Kabupaten Tasikmalaya memandang Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga sejauh ini masih kedodoran dan belum mampu mendongkrak PAD. Karena itulah Komisi IV mendorong Pemerintah Daerah supaya mengoptimalkan potensi PAD dari sektor Pariwisata.

Ketua Komisi IV DPRD, Asop Sopiudin mengemukakan bahwa dorongan tersebut sudah pihaknya ungkapkan langsung kepada Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga. Yaitu melalui rapat kerja dengan mitra kerja Komisi IV DPRD Kabupaten Tasikmalaya.

“Bahkan pada tahun 2023, pencapaian PAD masih cukup jauh dari target yang telah dicanangkan. Pada sisa waktu beberapa hari ke depan, pencapaian PAD sektor Pariwisata ini bahkan kami pandang pesimis tercapai,” ujar Asop, Senin (18/12/2023).

Berkaca pada realita yang terjadi pada 2023, kata Asop, Komisi IV juga membahas terkait proyeksi target capaian PAD untuk tahun anggaran 2024. Pada poin inilah Komisi IV mendorong dinas untuk menemukan formula yang bagus untuk menarik sebanyak mungkin wisatawan.

“Ke depan dinas mau melakukan langkah apa, itu yang kami dorong dan tekankan. Karena Pariwisata ini kan merupakan bagian dari visi-misi Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya,” lanjut Asop.

Untuk itu, Asop berharap bahkan menekankan bahwa Pariwisata harus menjadi etalasenya Kabupaten Tasikmalaya, baik dari indeks kebahagian maupun penyumbang PAD bagi daerah. Komisi IV bahkan memandang tidak masuk akal jika yang menjadi alasan pemerintah adalah berkaitan dengan tidak adanya payung hukum.

Pasalnya, berkaitan dengan payung hukum, rencana induk kepariwisataan malah sudah selesai. Begitu juga dengan Perda tentang Pemuda.

“Kemudian Perda tentang Desa Wisata pada saat ini akan segera rampung menyangkut formulasi atau langkah ke depan tentang pariwisata. Di lapangan, nyatanya kami menemukan tidak ada konsep pariwista secara utuh seperti apa,” tambah Asop.

Ketidak jelasan konsep yang Asop maksud adalah di satu sisi tidak menyerahkan pengelolaan sektor wisata ke pihak swasta, di sisi lain pemerintah juga tidak berinovasi. Sehingga kunjungan wisata semakin tahun semakin menurun. Karena wisatawan bukannya mendapat kebahagian, malah jadi kapok untuk berwisata kembali ke Kabupaten Tasikmalaya.

“Format saat ini adalah investasi ke depan, bukan format proyek. Artinya investasinya harus jangka panjang, konsentrasinya simultan terus menerus menghasilkan,” Asop menandaskan.

Komentar