KABARPARLEMEN.ID – Pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tasikmalaya menjadi salah satu sorotan DPRD. Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Hidayat Muslim mengaku prihatin.
“Untuk pencapaian PAD ini belum signifikan, tidak memenuhi target,” terang Hidayat Muslim, Senin (21/8/2023).
Lemahnya pencapaian PAD jelas berdampak pada sektor lainnya. Misalnya utang Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya kepada RSUD SMC semakin membengkak. Begitu juga pembangunan lainnya menjadi terbengkalai.
Bagi Hidayat Muslim, sebetulnya PAD Kabupaten Tasikmalaya bisa besar, kalau Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya memiliki kemauan dan berusaha. Yaitu dengan mengoptimalkan beberapa potensi yang ada.
“Potensi Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya itu di antaranya memiliki 41 titik aset yang ada di Kota Tasikmalaya. Aset itu sangat potensial untuk mendorong peningkatan PAD,” lanjut Hidayat.
Di samping itu, penting bagi Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya menggali potensi lain, di luar mengoptimalkan potensi PAD yang sudah berjalan. Salah satunya dengan mengoptimalkan aset yang berada di wilayah Kota Tasikmalaya.
Politikus PPP itu juga menyayangkan kondisi aset-aset di wilayah Kota Tasikmalaya itu. Sebab selama puluhan tahun tidak memiliki pengelolaan.
“Padahal aset-aset itu sangat potensial untuk meningkatkan PAD. Kami sarankan agar pemanfaatan aset tidak hanya menunggu investor, melainkan harus ada gerakan langsung dari pemerintah. Itu sudah kami sampaikan sejak dulu secara bertahap,” Hidayat menekankan.
Ketergantungan pada investor, lanjut Hidayat, sudah terbukti tidak berhasil. Sejak dulu sudah banyak investor yang berminat, namun akhirnya batal karena berbagai alasan.
“Mulai saja dari langkah terkecil sebagai progres dalam pengoptimalan aset daerah. Nanti juga investor akan melihat potensi pemanfaatannya. Misalnya mengubah eks Setda lama Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya yang ada di Pusat Kota Tasikmalaya untuk parkir kendaraan atau hal lain, asalkan disesuaikan dengan RPJMD Kota Tasikmalaya,” tandas Hidayat.
Komentar