oleh

DPRD Kabupaten Tasik Terima Kunjungan Forum Dekan Unisba

KABARPARLEMEN.ID — DPRD Kabupaten Tasikmalaya menerima kunjungan Forum Dekan Unisba, Kamis (13/7/2023). Ada sebanyak enam dari 10 Dekan yang hadir, diterima langsung oleh Ketua DPRD, Asep Sopari Al Ayubi.

Keenam Dekan tersebut antara lain Dekan pada Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom), Tarbiah, Syariah, Dakwah, Mipa dan Hukum.

“Sebetulnya kami ada 10 fakultas. Tetapi Dekan pada Fakultas Kedokteran, Psikologi, Ekonomi dan Teknik tidak ikut. Karena mereka ada acara juga di luar kota,” terang Dekan Fikom Unisba, Prof. Dr. Atie Rachmiatie, M.Si.

Kedatangan para dekan adalah untuk mendialogkan berbagai potensi yang ada di Unisba dengan unsur heksahelik (politikus). Atie mengaku bahwa Unisba memiliki banyak sekali potensi, berupa sumber daya, pemikiran serta berbagai hasil riset dan kajian.

“Bila tidak ada ikatan kolaborasi dengan heksahelik tadi, itu tidak akan maksimal. Potensi tersebut tidak mungkin bisa termanfaatkan dengan baik,” lanjut Atie.

Adapun Kabupaten Tasikmalaya sebagai sasaran mitra kolaborasi, karena secara teritorial masih di dalam wilayah Provinsi Jawa Barat. Di samping itu, kedua belah pihak juga memiliki ikatan emosional. Karena Rektor dan Wakil Rektor II Unisba berasal dari Tasikmalaya. Termasuk sebagian Dekan di dalamnya.

Dari segi potensi pun Kabupaten Tasikmalaya cukup kaya. Tentu tidak melupakan permasalah-permasalahan yang ada. Misalnya daerah ini mempunyai penghasilan yang rendah dengan kota/kabupaten lain.

“Tadi kami mendengarkan dari Ketua DPRD bahwa potensinya sudah sangat banyak, tetapi belum terpetakan dengan baik. Termasuk permasalahannya juga banyak. Inilah makanya kami berdialog,” tambah Atie.

Untuk pemetaan wilayah, Unisba punya bidang planologi. Kedua belah pihak mungkin dapat mengikat kerja sama pada waktu yang akan datang. Bahkan soal permasalahan kesehatan bisa bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran atau Jurusan Farmasi. Begitu juga dengan yang lainnya.

Pada akhirnya, Atie mengemukakan soal target jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang Unisba. Jangka pendeknya mulai dari kerja sama peningkatan kapasitas SDM anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya. Antara lain public speaking, membuat naskah akademik ketika akan menyusun Perda, dan Bimtek untuk membahas masalah yang faktual dan kekinian.

Sementara target jangka menengahnya terjalin kolaborasi dengan Pemkab Tasikmalaya. Detilnya bisa berbagai macam. Misalnya kolaborasi soal tata ruang atau yang lainnya.

“Makanya kami sudah merencanakan bahwa setelah pertemuan awal ini kami akan menjajaki pertemuan dengan Pemkab Tasikmalaya. Karena untuk menjalin MoU ini harus dengan pihak eksekutif langsung,” kata Atie.

Adapun target jangka panjangnya adalah terbentuknya Program Studi di Luar Kampus Utama. Forum Dekan Unisba sendiri mendapat masukan supaya menyediakan lahan di daerah selatan Tasikmalaya, untuk mendirikan Fakultas Kemaritiman.

“Itu jangka panjangnya. Kalaupun bukan Fakultas Kemaritiman, mungkin juga bisa Fakultas Pariwisata. Kami senang juga kalau itu jadi berkembang dan terealisasi,” pungkas Atie.

Atas berlangsungnya pertemuan tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya Asep Sopari yang didampingi Demi Hamzah mengaku bersyukur. Karena kedua belah pihak bisa berbicara soal banyak hal yang pastinya bermanfaat.

“Kami sangat mengapresiasi juga, karena yang hadir bukan hanya satu atau dua orang, tapi dari berbagai disiplin ilmu. Ini kan menunjukkan tekad silaturahminya kuat,” ujar Asep Sopari selepas pertemuan.

Harapan Asep Sopari, pihaknya mendapat banyak referensi. Karena ia menilai bahwa perguruan tinggi bisa mentrasformasikan perubahan sosial, ekonomi dan bidang lainnya.

Sehingga melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat, Unisba bisa membawa banyak kebaikan bagi Kabupaten Tasikmalaya. Hasil kajiannya juga bisa mendorong kemajuan.

Pada kesempatan yang sama, Forum Dekan Unisba juga berharap ke depan terjalin kerja sama antara kedua belah pihak. Tapi, terkait hal tersebut, kata Asep Sopari semestinya dengan pihak Pemkab Tasikmalaya.

“Kalau terkait MoU, dengan DPRD sebetulnya itu kan tidak ada kaitan. Tanpa MoU antara Universtotas dengan Pemkab juga ya kita tidak bisa bekerja sama lebih lanjut,” lanjut Asep Sopari.

Sekalipun demikian bukan berarti DPRD Kabupaten Tasikmalaya harus menolak kehadiran Forum Dekan Unisba. Karena itulah silaturahmi tetap terjalin dan berlangsung dengan baik.

“Barusan hanya membedah potensi, mudah-mudahan itu menjadi bahan awal untuk berbagai kegiatan. Tentunya dengan berbagai perguruan tinggi. Karena kebetulan yang hadir dari berbagai disiplin ilmu, makanya asyik juga obrolannya,” Asep Sopari menandaskan.

Komentar